Ahad, 30 Ogos 2009

MEDIA INDONESIA- KOMPAS; MEMBAKAR HUBUNGAN MALAYSIA - INDONESIA ?

Saudara Pembaca,
Percobaan apa lagi yang akan di wujudkan untuk melahirkan ketegangan kepada 2 buah negara ini. Apa yang mereka tidak puas hati soal menciplak budaya-seni dan Juga TKI .Penderaan TKWI yang tidak mendapat pembelaan ? Saya meniliti kenyataan yang di paparkan oleh kompas itu seperti berikut;-

Indonesia Harus Ultimatum Malaysia
Ketua Fraksi PDIP DPR RI Tjahjo Kumolo.

Minggu, 30 Agustus 2009 | 12:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai, diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Malaysia terkait berbagai persoalan yang dihadapi oleh kedua negara serumpun itu telah gagal.

"Diplomasi kita sudah gagal," ujar Tjahjo dalam pesan dingkat yang dikirimkannya kepada Kompas.com, Minggu (30/8).

Hubungan Indonesia dengan Malaysia sejak era pemerintahan Presiden Soekarno hingga sekarang, era Reformasi, selalu mengalami pasang surut. Bahkan, Presiden Soekarno pada era 60-an sempat menyatakan akan mengganyang negeri melayu itu.

Saat era Orde Baru, hubungan dua negara tetangga serumpun itu relatif stabil. Namun, pasca-Reformasi, berbagai persoalan kembali mewarnai hubungan kedua negara tersebut. Klaim seni budaya, klaim wilayah, dan masalah penyiksaan tenaga kerja Indonesia yang dilakukan oleh Malaysia merupakan contohnya.

Menghadapi permasalahan itu, Pemerintah Indonesia selama ini cenderung memakai langkah damai atau diplomasi. Namun, langkah damai yang dilakukan Indonesia itu nyatanya tak juga membuat jera Malaysia. Belakangan, Malaysia telah mengklaim tari pendet yang notabene merupakan kesenian yang berasal dari Bali, Indonesia.

Tak hanya itu, rekaman video penyiksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian Malaysia terhadap orang yang diduga TKI belakangan beredar. Hal itu tentu semakin membuat marah masyarakat Indonesia. Menanggapi berbagai permasalahan itu, Tjahjo menilai, Pemerintah Indonesia harus melakukan ultimatum terhadap Malaysia.

Ultimatum ganyang Malaysia seperti yang pernah dilakukan oleh Presiden Soekarno, menurutnya, tepat untuk dilakukan.

SAYA meniliti kenyataan yang tidak bertanggungjawab itu, seharusnya belajar mengetahui apakah makna nilai budaya, makna manusiawi, dan makna jiran yang baik,..cuma mereka yang berniat jahat saja ingin memecah belahkan tridisi baik antara Malaysia dan Indonesia, Justru itu Media I ndonesia tidak perlu membakar buruk hubungan dua negara ini, akibatnya yang di kejara tak dapat dan yang di kindung keciciran.

Fikir fikirkanlah,

Tiada ulasan:

Catat Ulasan